Memviralkan Perselingkuhan di Medsos, Bisa Kasih Efek Jera ke Pelaku?
Seorang selebgram viral karena bercerita tentang dirinya yang jadi korban perselingkuhan. Dalam unggahannya, ia mengaku membagikan pengalamannya itu untuk memberikan efek jera bagi suami dan wanita selingkuhannya.
Pertanyaannya, adakah sesuatu yang membuat seseorang yang berselingkuh merasa jera dan tak akan mengulanginya lagi?
Psikolog klinis Mira Damayanti Amir mengatakan, banyak faktor yang bisa memengaruhi perselingkuhan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pilihan Redaksi
|
"Kalau sama pasangannya dia merasa terancam, ya, bisa ajaselingkuh lagi," tambah Mira.
Mira menjelaskan, diperlukan usaha yang lebih untuk sembuh dari kebiasaan selingkuh.
"Kalau sudah kebiasaan, effort[untuk sembuh] ya, berhenti [selingkuh] mungkin kalau sudah tua. Karena perselingkuhan sendiri yabisa karena ada kesempatannya," ujar Mira.
Hal ini juga bisa dipengaruhi oleh proses pendewasaan seseorang. Beberapa orang mengalami proses pendewasaan yang lambat.
"Kalau sampai tua enggak matang-matang prosesnya [pendewasaan], ya, [selingkuh] kambuh-kambuh terus," pungkas Mira.
Hadapi masalah perselingkuhan dengan tenang
Diselingkuhi memang bisa mengobrak-abrik emosi siapa pun. Hanya saja, lanjut Mira, ketenangan tetap diperlukan untuk menghadapi masalah perselingkuhan.
Menceritakan perselingkuhan yang dialami ke media sosial dan membiarkan semua orang tahu, menurut Mira, tak efektif untuk memberikan efek jera pada pelaku.
"Kita sebetulnya bisa paham betul, ya, motif seseorang [curhat perselingkuhan di medsos]. Namun, tetap tidak efektif dan [pelaku] bisa kambuh kembali," ujar Mira.
Ada baiknya setiap langkah yang akan dilakukan dipikirkan baik-baik terlebih dahulu. Jangan sampai timbul penyesalan yang nantinya malah berdampak pada kesehatan mental.
(pli/asr)下一篇:Satu Bocah Masih Dirawat Akibat Kecelakaan Bus Rosalia Indah
相关文章:
- Sumur Resapan Buatan Anies Makan Korban Lagi, Kali Ini Truk Molen Terperosok
- Indonesia Sang Penjaga Stabilitas ASEAN: Belajar dari Sukses Perdamaian Kamboja
- BPOM Terlibat dalam Penanganan Keracunan MBG, Apa yang Dilakukan?
- Panasonic Holding PHK Ribuan Karyawannya, Kemenperin: Persaingan Semakin Ketat
- Cara Install WA GB Versi Terbaru
- Berebut Turis Arab Saudi dengan RI, Malaysia Incar yang Kaya
- Simak Syarat dan Cara Daftar SPMB Jakarta 2025 Jenjang TK Hingga SMA
- Klaim Sekarang! Ini Tips Menikmati Saldo DANA Kaget Saat Akhir Pekan
- Biaya UKT Naik di Sejumlah PTN, DPR Curigai Pemotongan Subdidi dari Pemerintah
- Peringatan Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei: Sejarah hingga Jejak Awal Organisasi Boedi Oetomo!
相关推荐:
- Kasus Suap Eks Sekretaris MA Masuk Penuntutan, Hasbi Hasan Dituntut Jaksa 13 Tahun Penjara!
- Awas, Studi Temukan Minum Kopi Sebanyak Ini Bisa Bikin Ginjal Rusak
- Hadir di BBQ Ride 2025, Respiro Hadirkan Konsep Anak Motor Era 80an
- Simak Syarat dan Cara Daftar SPMB Jakarta 2025 Jenjang TK Hingga SMA
- Jelang Masuki Tahun Politik di 2023, Panglima TNI: Kita Harus Jaga Persatuan dan Kesatuan Bangsa
- Pakar Perjalanan Dunia Kapok Kunjungi Bali: Macetnya Tak Masuk Akal
- Ojol Resah! isu Merger Grab
- Arsenal Beri Lampu Hijau Mikel Arteta Bidik Pemain Bintang Real Madrid Senilai Rp 1,8 Triliun
- Heru Mengkaji WFH Lokal untuk Antisipasi Cuaca Ekstrem Akhir Tahun
- Lewat Penguatan Riset, Inovasi dan Modernisasi, Daya Saing Petani Indonesia Siap Ditingkatkan
- Ekspor Timah RI ke Tiongkok Melejit 16.000% di Kuartal I 2025
- Sejarah Kerupuk di Nusantara, Dibuktikan dalam Naskah Kuno
- Gerobak Siomay Jungkir Balik Ditabrak Pelajar yang Berkendara Sambil Main HP
- Proses Hukum TikToker Galihloss Tetap Berjalan Meskipun Sudah Minta Maaf
- Lewat 153 Pasar Tradisional, Perumda Pasar Jaya Dukung Ketahanan Pangan DKI Jakarta
- Update Kondisi Bocah Korban Penculikan Pemulung di Jakpus
- Heru Budi Ngaku Juga Ingin Izinkan PT KCN Beroperasi, Tapi Lengkapi Dulu Persyaratannya
- FOTO: Lebah Jadi 'Juru Damai' Antara Gajah dan Manusia di Kenya
- Periode Idul Fitri 2024: Terjadi 277 Gempa, 33 Titik Tanah Longsor, Gunung Ruang Berstatus Awas
- Heru Budi Rangkap Jabatan sebagai Kasetpres dan Pj Gubernur DKI Justru Untungkan Jakarta, Benarkah?