Penetrasi Mobil Listrik Seret, Asuransi Astra Kebut Kerja Sama dengan ATPM
PT Asuransi Astra mencatat penetrasi mobil listrik dalam portofolio asuransi kendaraan bermotor Garda Oto masih sangat rendah. Mobil listrik hanya menyumbang kurang dari lima persen dari total kapasitas yang dikelola perusahaan.
“Masih kecil. Masih di bawah 5%. Masih di bawah 5%. Iya, masih kecil,” ujar Direktur Marketing Retail & Digital Business Asuransi Astra, Wisnu Kusumawardhana, saat ditemui dalam perayaan tiga dekade Garda Oto di Jakarta, Selasa (27/5/2025).
Wisnu menjelaskan bahwa rendahnya kontribusi mobil listrik tidak lepas dari melemahnya penjualan mobil roda empat di Indonesia. Ia menegaskan bahwa penurunan penjualan kendaraan bermotor berdampak langsung terhadap performa lini bisnis asuransi kendaraan bermotor.
Baca Juga: Ledakan Mobil Listrik di Jakarta: Sejauh Mana Asuransi Memberi Perlindungan?
“Penjualan roda empat itu kan berkurang. Nah, begitu juga dengan asuransi. Jadi kalau mobilnya turun, sudah pasti asuransi juga turun,” kata Wisnu.
Menghadapi stagnasi pasar otomotif, Garda Oto mulai mendorong diversifikasi produk asuransi. Strategi ini dilakukan untuk mengurangi ketergantungan terhadap sektor kendaraan bermotor. Garda Oto kini mengembangkan produk-produk asuransi non-otomotif sebagai pelengkap bagi nasabah.
“Kalau untuk asuransi sendiri, ya kita mau tidak mau harus punya produk lain yang kita jual selain asuransi kendaraan bermotor. Tentunya ini supplement, tambahan untuk pelanggan. Tapi kita menawarkannya secara voluntary. Kalau pelanggan tidak menginginkan, ya kita tidak bisa memaksa,” jelasnya.
Baca Juga: OJK Targetkan Industri Asuransi Jadi Penopang Ekonomi Nasional
Meski kontribusi mobil listrik masih kecil, Garda Oto terus memperkuat kesiapan layanan asuransi untuk kendaraan listrik. Perusahaan telah menjalin kerja sama dengan beberapa agen tunggal pemegang merek (ATPM) guna memastikan ketersediaan suku cadang dan kepastian waktu perbaikan.
“Karena kita perlu ada kepastian, berapa lama spare partbisa disediakan, apakah perbaikannya butuh waktu lama atau sebentar, dan lain-lain. Kita tidak mungkin bicara di luar ATPM,” ujar Wisnu.
Saat ini, Garda Oto telah menggandeng Hyundai dalam kerja sama tersebut. Sementara penjajakan dengan produsen kendaraan listrik asal Tiongkok, BYD, masih berlangsung.
(责任编辑:探索)
- ·Sambut UU PDP, Grab Gelar Indonesia Privacy and Security Summit 2023
- ·Ambruk 77 Persen, Laba Bersih Emiten Properti Sinar Mas (BSDE) Hanya Rp320 Miliar di Q1 2025
- ·Bolehkah Minum Kopi Setelah Makan Daging?
- ·Wee Hur Resmi Jual PBSA Senilai Rp17 Triliun
- ·Viral Pakai Antiseptik di Ketiak Cegah Bau Badan, Amankah buat Kulit?
- ·Bali Dapat Pengakuan Internasional Lagi Sebagai Tempat Terindah
- ·4 Tanda Cat Rambut Tidak Cocok, Jangan Sampai Tahun Baru Kamu Rusak
- ·FOTO: Penampilan Terbaik di Golden Globe Awards 2025
- ·Pakai 7 Cara Ini untuk Menurunkan Gula Darah Tanpa Obat
- ·Chery TIGGO 8 CSH Mengaspal di Bandung, Bisa Tempuh 1.300 Km Sekali Isi!
- ·Khawatir Ada Kasus Gagal Ginjal Akut Belum Dilaporkan, Dinkes DKI Sisir RS di Jakarta
- ·Segini Harga Tiket Festival Lampion Waisak 2025 di Candi Borobudur
- ·Pra Pendaftaran PPDB Madrasah DKI Jakarta 2025 Resmi Dibuka, Simak Jadwal Lengkapnya
- ·FOTO: Tradisi Rabo
- ·Firli Bahuri dan Pengacara Dipolisikan Setelah Bawa Dokumen Penyidikan KPK di Praperadilan
- ·5 Destinasi Underrated Dunia yang Patut Dikunjungi pada 2025
- ·4 Tanda Cat Rambut Tidak Cocok, Jangan Sampai Tahun Baru Kamu Rusak
- ·INFOGRAFIS: Ramalan Zodiak 2025: Paling Sial hingga Paling Cuan
- ·Akui Lagi Rajin Temui Pemuka Agama, Anies Pamit Jelang Lengser
- ·FOTO: Festival Kostum Seram untuk Usir 'Setan Musim Dingin' di Austria